Humor/Quote

Humor/Quote

HUMOR

Namanya Juga Usaha

Randi begitu terpesonanya dengan permainan piano Nadine. Sambil bertepuk tangan, ia berteriak, “Not a play! Not a play!”

Nadine bengong. “Not a play?”

“Yes… Not a play… Bukan main.”

Rizky yang menemani Randi terperangah. “Bukan main itu bukan not a play, Ran.”

“Your granny (Mbahmu). Humanly I have check my dictionary kok. (Orang saya sudah periksa di kamus kok)”

Lalu berpaling ke Nadine. “Lady, let’s corner (Mojok yuk). But don’t think that are nots (Jangan berpikir yang bukan-bukan) . I just want a meal together.”

“Ngaco kau, Ran” Rizky mulai geram.

“Don’t be surplus (Jangan berlebihan), Ky. Be wrong a little is OK toch?” (Salah sedikit gak masalah toh?)

Nadine cuman senyum kecil. “I would love to, but …”

“Sorry if my friend make you not delicious (Maaf kalau teman saya bikin kamu jadi nggak enak)”, sambut Randi ramah, “Different river, maybe (Lain kali barangkali). I will not be various kok (Saya nggak akan macam-macam kok).”

Setelah Nadine pergi, Randi menatap Rizky dengan sebal. “Disturbing aja sih, Ky. Does the language belong to your ancestor (Emang itu bahasa punya moyang lu)?”

Rizky cari kalimat penutup. “Just itchy Ran, because you speak English as delicious as your belly button.” (Gatel aja, Ran, soalnya kamu ngomong Inggris seenak udelmu dewe).


Randi cuman bisa merutuk dalam hati, "His me is also effort". (Namanya juga usaha).
===================================================================================================

CD

  • Isteri : Pa, Tadik hari pertame mama ngisi materi dikampus, heran pa, ngape mahasiswa-mahasiwa tu sering jatokkan barang depan mama dudok, jatokkan pensillah, buku, mistar, macam-macam
  • Suami : Hati-hati ma, itu tu akal-akaln budak jak jatokkan barang, ambek agik, mereke tu nak liat CD mama..
  • Isteri : ha... itulah... mama pun tadi dah ngire dah tu, pasti nak liat cd mama... untonglah hari ini mama tak pakai CD...
  • Suami : Mamaaaaaaaaaa!!!

===================================================================================================

Main Hakim Rame-Rame

Seorang pencuri tertangkap. Ia dipukuli oleh orang yang menangkapnya. Tak berapa lama datang segerombolan orang yang dipimpin oleh pak RT.

“Stop, stop, stop!! Ada apa ini?” tanya pak RT

Sambil terengah-engah orang yang memukuli tadi bilang: “Dia pencuri, Pak. Dia telah mencuri HP istri saya. Dia harus dihajar, pak. Biar kapok!”

“Tunggu dulu,” kata Pak RT, “apa kamu yakin dia benar-benar yang telah mencuri HP istrimu?”

“Benar, Pak. Saya melihatnya sendiri. Saya yang sempat memergokinya mencuri,” kata orang itu.

“Tapi kamu tidak boleh main hakim sendiri. Itu melanggar hukum. Dari pada kamu main hakim sendiri lebih baik…..Ayo kita MAIN HAKIM RAME-RAME!! Ayo pukuuuull…..”

Maka segerombolan orang itu memukuli maling hingga babak belur.
===================================================================================================

Rasa Kencing Manis.

Waktu kuliah ilmu penyakit dalam di sebuah fakultas kedokteran, sang profesor masuk kelas dengan membawa sebuah gelas berisi cairan berwarna kekuningan.
  • Professor : “Nah anak-anak semua, hari ini kita akan kuliah mengenai penyakit diabetes mellitus, atau sering disebut kencing manis” kata si prof.
  • Mahasiswa : “Tuh botol isinya apaan prof ?”
  • Professor  “Tebak aja. Tahu kan kenapa disebut kencing manis ?” jawab si prof.
  • Mahasiswa : “Tahu dong prof. Katanya air seni penderita diabetes itu manis ya prof?”
  • Professor : “Katanya.. Udah pernah coba belum ?”
  • Mahasiswa : “Eh .. Uhm … ehhm… belom.”
  • Professor : “Nah, gelas ini isinya air seni orang diabetes. Saya cobain dulu, ntar abis saya gantian satu kelas cobain yah ..”
Para mahasiswa melihat si prof dengan tenang mencelupkan sebuah jarinya ke dalam botol, lalu tampak si prof menjilat.
  • Professor : “Nah, saya sudah coba, sekarang kamu gantian cobain deh.”
Mau nggak mau, karena udah dicontohin, para mahasiswa mencoba satu demi satu. Dan mereka setuju, memang agak manis rasanya.
  • Mahasiswa : “Bener prof … hkk hkkk emang agak manis rasanya … ”
  • Professor : “Nah udah coba semuaa….?” tanya prof.
  • Mahasiswa : Udaaaahhhhhh …. ”
Lalu si prof mulai ngasih kuliah tentang penyakit diabetes dan lain-lain. Pas udah mau habis.
  • Professor : “Nah sebelum saya keluar ada sedikit info lagi nih”. “Kalian tadi memperhatikan nggak, kalau saya mencelupkan jari tengah, tapi saya menjilat jari telunjuk …. ”
  • Mahasiswa : ?!@#@#$$@
===================================================================================================

Permintaan Terakhir Terpidana Mati di Kursi Listrik.



Seorang pembunuh duduk di kursi listrik dan akan dieksekusi.
“Apa kamu punya permintaan terakhir?” tanya seorang pendeta.
“Ya,” jawab si pembunuh. “Maukah kamu memegang tanganku?
===================================================================================================

Tanda Tangan Proklamasi.

Pada suatu hari waktu pelajaran sejarah. Ibu guru bertanya kepada salah satu muridnya yang sedang ketiduran dalam kelas. Murid itu bernama Budi.
  • Bu Guru : “Budi,kenapa kamu tidur..??”
  • Budi : “Saya ngk tidur kog bu…!!”
  • Bu Guru : “Kalau begitu…coba jawab pertanyaan ibu..”
  • Bu Guru : “Siapa yang menandatangani Teks PROKLAMASI..??”

Budi kebingungan sambil menjawab :
  • Budi : “Bukan saya Bu…mungkin Dia kali..(sambil menunjuk teman disampingnya)

Dengan perasaan marah. Bu Guru lalu mengusir Budi dari dalam kelas.
Karena di usir, Budi menangis dan langsung pulang ke rumah.. sesampai di rumah. Ayah budi bingung melihat Budi yang pulang cepat sambil menangis. Ayah budi bertanya.....
  • Ayah : “Kenapa kamu Budi,kok pulang cepat sambil nangis..??”
  • Budi : “Hu..hu..hu…aku di marahin Bu Guru..!”
  • Ayah : “Kenapa kamu dimarahin..??”
  • Budi : “Karena aku nggak bisa menjawab pertanyaan dari Bu Guru..”
  • Ayah : “Emang pertanyaan apa??”

Sambil menangis,budi menjelaskan kejadian waktu di sekolah.. tersentak,Ayah Budi kaget dan marah. Keesokan harinya Ayah Budi datang ke sekolah dengan maksud ingin ketemu dengan Bu Guru yang mengusir Budi. sesampai di sekolah,sang Ayah marah2.
  • Ayah : “Kenapa kemarin anak saya di keluarin dari kelas hanya gara-gara pertanyaan sepele itu..??”
  • Bu Guru : “Wajar kan Pak. Masa yang menandatangani TEKS PROKLAMASI aja dia nggak tau..!!”
  • Ayah : “Kan Budi sudah bilang…kalau yang menandatangani TEKS PROKLAMASI itu bukan dia…saya juga bukan…!!!”
  • Bu Guru : “@#$!@#$*&”

Dengan emosi yang meluap… Budi dan Ayahnya di suruh pulang dan ngk boleh kembali lagi… dengan perasaan marah dan sedih,Budi dan Ayahnya pulang kerumah. Di perjalanan mereka di tegur Pak Lurah.....
  • Pak Lurah : “Loh pak..habis dari mana?? kok wajahnya lesu bnget..?? tuh si Budi kok nangis???”
  • Ayah : “Si Budi di pecat dari sekolahnya..”
  • Pak Lurah : “Loh,,kenapa…???”
  • Ayah : “Karena Budi nggak bisa menjawab pertanyaan Bu Guru..”
  • Pak Lurah : “Loh,emang pertanyaan apa yang di beri Gurunya..?? kok bisa sampai di pecat…??”
  • Ayah : “Bu Guru bertanya,,,”SIAPA YANG MENANDATANGANI TEKS PROKLAMASI..??”
  • Pak Lurah : “Hanya karena itu aja…..???”

Dengan rasa marah yang besar si Pak Lurah bilang…
  • Pak Lurah : “MANA…MANA…MANA….TEKS PROKLAMASINYA,BIAR SAYA TANDATANGANI…”GITU AJA KOK REPOT…!!!”
  • Ayah & Budi : “#$@^&%$#@”

===================================================================================================

Alasan Mengapa Saya Dirawat di RSJ.


Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung untuk menjenguk kerabat di RSJ. Seorang dokter menghampiri saya untuk mengajak saya ngobrol-ngobrol tentang segala hal, mulai dari bagaimana penanganan pasien sampai ke masalah-masalah umum dalam hidup saya. Sampai tiba saatnya ketika saya bertanya kepada dokter itu.
  • Sebut saja bunga : “Dok, gimana sih caranya dokter ngetest pasien-pasien dokter itu masih gila atau sudah waras ?”
  • Dokter : “Oh mudah saja, kami mengisi bathtub sampai penuh, lalu kami memberikan ke orang itu Sendok Teh, Gelas, dan Gayung. Lalu kita minta dia untuk mengosongkan Bathtub”, jawab si Dokter.
  • Sebut saja bunga : “Ooooh… kalo gitu saya pasti milih gayung, soalnya itu paling gede ”

Hening Sejenak...Krik..krik..krik....
  • Dokter : “Tidak, kalo orang itu sudah normal, dia akan cabut aja penyumbat Bathtub nya … ngomong-ngomong, kamu mau kasur di dekat jendela atau tidak ?”


Sejak itulah saya dirawat disini… bagaimana dengan anda ?

0 comments :

Post a Comment

Gunakan kotak komentar untuk bertanya, menambahkan, memberi saran serta berdiskusi. Namun demikian, saye meminta kepada Anda agar jangan sampai menyinggung sesuatu yang berbau SARA. (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).