Tugu Khatulistiwa dan segala keunikannya

Tugu Khatulistiwa dan segala keunikannya



Belum ke Kota Pontianak namanya kalau belum ke Tugu Khatulistiwa. Yupz, ungkapan ini rasanya tidak berlebihan mengingat hanya ada 12 negara di dunia yang dilintasi garis khatulistiwa. Namun hanya ada 1 kota yang persis memisahkan belahan bumi utara dan selatan, yakni Pontianak. Anda tepat di titik tersebut saat mengunjungi Tugu Khatulistiwa.

Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. Inilah garis lintang nol derajat bumi, garis yang tepat membelah bumi bagian selatan dan bagian utara. Tugu yang asli, berukuran lebih kecil, terdapat di dalam komplek bangunan Tugu Khatulistiwa berukuran besar.

Sejarahnya, semua bermula saat negara api menyerang pada 1928, ketika rombongan ekspedisi internasional dari Belanda tiba di Pontianak. Tujuan mereka adalah menetapkan titik khatulistiwa di kota tersebut.
                                       

Di tahun yang sama, dibangunlah Tugu Khatulistiwa yang berbentuk tonggak dan tanda panah di atasnya. Pada 1930, tugu tersebut disempurnakan dengan penambahan lingkaran di bagian atas tugu. Delapan tahun kemudian, tugu tersebut kembali disempurnakan dengan menggunakan kayu belian (kayu besi khas Kalimantan Barat). Tingginya adalah 4,4 meter.

Tahun 1990, dibuatlah kubah dan duplikat tugu berukuran 5 kali lebih besar dari aslinya. Kedua tugu ini, baik yang asli maupun monumennya, punya tulisan plat di bawah anak panah yang menunjukkan letak Tugu Khatulistiwa pada garis bujur timur.

Jadilah Monumen Tugu Khatulistiwa, yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat saat itu yakni Parjoko Suryokusumo pada 21 September 1991. Sekarang, kompleks Tugu Khatulistiwa dilindungi oleh Pasal 26 UU No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
                                  

Setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, Tugu Khatulistiwa menjadi lokasi Hari Kulminasi Matahari. Titik kulminasi merupakan titik di mana matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Saat fenomena alam ini berlangsung, bayangan tugu akan 'menghilang' selama beberapa detik meskipun diterpa sinar matahari.

Demikian juga dengan bayangan benda-benda lainnya di sekitar Tugu Khatulistiwa. Ini menjadi tontonan sekaligus wisata mengasyikkan bagi warga Pontianak dan wisatawan lainnya. Tak sedikit dari pengunjung yang melihat bayangan mereka sendiri menghilang pada saat hari kulminasi ini.



Tugu Khatulistiwa menjadi destinasi wajib wisatawan di ibukota Kalimantan Barat tersebut. Jangan lupa mampir ya, masuk tugu ini tak dipungut biaya sepeser pun alias Gratis Bin Tak Usah Bayar :D

0 comments :

Post a Comment

Gunakan kotak komentar untuk bertanya, menambahkan, memberi saran serta berdiskusi. Namun demikian, saye meminta kepada Anda agar jangan sampai menyinggung sesuatu yang berbau SARA. (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).