Kita ke Danau Sebedang

Kita ke Danau Sebedang




Danau Sebedang (Sebaddang) adalah sebuah danau yang boleh saya katakan “sangat indah”. Lokasi Danau Sebedang cukup dekat dengan Kota Sambas yang merupakan Ibukota Kabupaten Sambas, atau lebih tepatnya terletak di Kecamatan Sebawi/Tebas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Yah sekitar 18 km gitu lah sebelum anda masuk ke Kota Sambas. Danau ini tidak hanya menyajikan pemandangan alam yang cantik tapi juga anda bisa tau sejarah Bujang Nadi dan Dare Nandung. Danau Sebedang ini merupakan saksi bisu dua saudara (Bujang Nadi dan Dare Nandung) yang dikubur hidup-hidup oleh ayahnya (seingat saya namanya Tan Unggal) di Danau Sebedang. So, Danau Sebedang bukan hanya sekedar wisata alam tapi juga wisata sejarah.

Nah, pada postingan kali ini, Saya akan sedikit berbagi cerita perjalanan Saya ke Danau Sebedang.

Bulan Juni 2014 (tanggalnya saya lupa), Saya mengajak teman saya, Randi (Waktu itu belum berangkat ke Brunei) untuk pergi ke Danau Sebedang. Ini adalah pengalaman pertama kami pergi ke danau jadi kami sangat antusias untuk pergi ke sana. Segala persiapan pun telah kami lakukan agar perjalanan kami lancar tanpa kendala.

Beberapa hari kemudian, dengan motor Astrea Grand, kami pun berangkat ke Danau Sebedang dan saya menjadi joki motornya. Untuk masalah rute kami tidak terlalu pusing-pusing karena hanya mengikuti jalur utama menuju Kota Sambas yang notabene sudah biasa hilir mudik walaupun cuma sampai ke Kota Singkawang.

Sepanjang perjalanan, seperti biasa panorama sight-seeing juga membuat kami menikmati perjalanan dengan gembira. Pemandangan air laut sepanjang jalan membuat kami cukup santai dalam perjalanan. Pas kami sampai di Sei Duri, kami pun istirahat makan di warung yang juga tempat keluarga abang ipar saya (lumayan lah makan gratis). Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan menuju Danau Sebedang yang harus ditempuh kira-kira sekitar 2,5 jam lagi untuk sampai ke sana.

Pada saat kami masuk Kota Pemangkat, Tiba-tiba terlintas di pikiran saya untuk singgah sebentar ke Pantai Tanjung Batu. Saya pun berbicara dengan Randi bagaimana kalau kita singgah sebentar ke Pantai Tanjung Batu untuk sekedar beristirahat. Randi menjawab boleh-boleh aja, gak masalah. Dan kami pun singgah ke Pantai Tanjung Batu. Setelah kami singgah beristirahat dan menikmati pemandangan Pantai Tanjung Batu, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Danau Sebedang yang kira-kira 45 menit (itu versi kami, karena kebetulan kami pakai motor Astrea Grand).

45 menit kemudian (kurang lebih segitu lah), Kami melihat pintu gerbang bertuliskan Danau Sebedang di sebelah kanan. Ya tentu saja, kami pun langsung masuk ke sana. Tak sampai 5 menit, kami sampai di loket untuk membeli tiket. Waktu itu kami harus bayar Rp.5000/orang (Juni 2014). Kami pun masuk ke dalam dan....................................(kebanyakan titiknya woy) Kami langsung terpana dan Sepok (harap maklum karena kami gak pernah ketemu yang namanya danau secara live & eksklusif). Kami benar-benar takjub akan pemandangan di Danau Sebedang. Kami sangat senang dan kami pun berhenti dan duduk di salah satu pendopo di Danau Sebedang. Dikelilingi Bukit dan ada pulau di tengah-tengah danau. Berhubung kami tidak bertemu orang-orang yang bisa kami tanyai tentang Sejarah Bujang Nadi dan Dare Nandung kami pun jadi mengira kalau mereka berdua dikubur di pulau tersebut. Nama pulaunya itu Pulau Panjang. Pokoknya kami kehabisan kata-kata untuk menggambarkan indahnya Danau Sebedang. Semoga lain waktu kami bisa mengunjungi Danau Sebedang lagi dan semoga anda juga tertarik untuk pergi ke Danau Sebedang. Adios.





0 comments :

Post a Comment

Gunakan kotak komentar untuk bertanya, menambahkan, memberi saran serta berdiskusi. Namun demikian, saye meminta kepada Anda agar jangan sampai menyinggung sesuatu yang berbau SARA. (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).